Seorang lelaki itu pengagum, bertanya dalam hati, "Siapakah dia? ", seakan ingin tau tapi tak tau cara bagaimana ingin tau. Harus dekati dia, TIDAK, jawab hati lelaki pengagum. Jemari tangan sedang lincah dalam berselancar pada dunia maya, " Cekreekk"..
Nada kamera berbunyi, telah dapat satu koleksi referensi dalam mengetahui siapakah dia. Lelaki pengagum bersikap biasa tapi wajah tak bisa biasa, seperti rasa ingin tau siapakah si hawa. Berpenampilan sesederhana itu lelaki pengagum masih belum PD hendak berkenal langsung kepada si hawa, tak layak langsung berkenal, teringat akan satu hadist layak kah diri ini :
أخرج مسلم وابن ماجه عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال: قال رسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم: إن اللَّه لا ينظر إلى صوركم وأموالكم، ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم
Imam Muslim dan Ibn Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: "Allah tidak memandang kepada penampilan dan harta kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian".
Jujur saja, lelaki pengagum lah yang kurang berani. Si hawa berdiri dari tempat duduknya. Tercengang semua penduduk cafe wabil khusus lelaki pengagum ini. Akankah hawa beranjak pulang??
*Hawa Rasa part 2*
Berdiri si hawa kemudian melambaikan tangannya, seakan dia hendak memanggil seseorang, tapi bukan. Hawa melambaikan tangan karena ingin mengambil bill, benar saja hawa ingin beranjak angkat kaki dari cafe itu. Mas mas cafe itu mengantarkan bill nya,
entah kenapa hawa belum beranjak pulang tapi sedang berdiri saja seperti berdiri pada umumnya. Ternyata ada kembalian dari bill yang tadi, langsung saja hawa menapakkan langkah kakinya untuk beranjak pulang, "heeeiii... " Baru satu tapakkan langkahnya hawa, dari lumayan jauh terdengar suara. Lepas suara dari lelaki pengagum, "astagaaaaa... Muluuut aneeh, kenappppaaa berteriak siiiiiih" Sepertinya tak di sengaja, tapi seperti sengaja.
To be continue...